Wakil Ketua DPRD Jakarta, Ima Mahdiah mendorong petugas Damkar yang saat ini masih berstatus Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pasalnya, Ima melihat risiko besar yang dihadapi para petugas damkar tak sebanding dengan kesejahteraan yang mereka dapat.
Hal itu juga telah disampaikannya selaku Koordinator Komisi A DPRD DKI saat rapat komisi.
“Mengenai kesejahteraan PJLP saya sangat mendukung bahkan bisa dua kali lipat. Mungkin mereka bisa dinaikkan, bisa jadi PNS juga dengan prosedur,” kata Ima, Selasa (29/10/2024).
Terlebih, ujar Ima, saat ini tugas Damkar tak sekadar memadamkan api, melainkan bisa mengerjakan segala hal yang dibutuhkan masyarakat alias palugada.
Di antaranya mengevakuasi hewan liar, membantu penanganan bencana, evakuasi orang terjebak hingga hal-hal yang jarang terjadi seperti evakuasi bangkai hewan hingga menyelamatkan bocah yang terjepit.
Sedangkan untuk angka kebakaran di Jakarta saat ini masih cukup tinggi, terutama di perumahan padat penduduk.
Berdasarkan data Dinas Gulkarmat Jakarta pada periode Januari sampai Agustus 2024, sudah ada 490 kebakaran di Jakarta.
Data itu belum mencakup sejumlah kebakaran besar yang terjadi di bulan ini, termasuk yang menewaskan lima warga di Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat.
“Damkar merupakan pekerjaan dengan resiko yang cukup tinggi, namun dalam hal kesejahteraannya masih kurang memadai,” kata Ima.
Saat rapat di Komisi A DPRD DKI beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan jumlah petugas Damkar di seluruh Jakarta berjumlah 4.263 personel.
Jumlah itu terdiri dari 1.745 PJLP, 1.874 PNS,, 383 unsur staf dan 261 PJLP non operasional.
Angka itu memang masih jauh dari rekomendasi ideal Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dan Kementerian Dalam Negeri yang merekomendasikan setidaknya ada 11.200 personel damkar di Jakarta. [jakarta.tribunnews.com]