Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Ima Mahdiah bersama Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Perjuangan yang juga merupakan Wakil Ketua komisi IX DPR RI, Charles Honoris meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk lansia di RSUD Kembangan dan Tamansari, Jakarta Barat.
Dalam kunjungannya ini kedua legislator tersebut menemukan beberapa catatan yang langsung disampaikan kepada Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Catatan yang dimaksud adalah antusiasme yang besar dari lansia harus diantisipasi jangan sampai membludak sehingga akan menimbulkan kerumunan, selain itu menurut Ima, form pengisian harus ditambahkan pilihan waktu jam seperti layaknya wawancara visa, jadi lansia jelas kapan harus datang.
“Untuk lansia yang tidak bisa mengakses link dki.kemkes.go.id, bagaimana? harus ada pendaftaran manual di depan RSUD/Puskesmas. Saran kami agar dilakukan jemput bola kepada lansia yang tidak punya akses, caranya melakukan koordinadi dengan Puskesmas, Kelurahan juga RT/RW dimana lansia tersebut bertempat tinggal. DKI memiliki petugas Dasawisma harus membantu jemput bola dan mendaftarkan,” kata Ima.
“Ketika di lokasi, peserta vaksin bisa langsung ke loket utk pengecekan data (apa benar berusia diatas 60 tahin), lalu dilakukan screening (tensi, suhu dan beberapa pertanyaan soal riwayat penyakit). Jika yang brsangkutan pernah terpapar covid makan harus menunggu 3 bulan dari masa sembuh. Saya tanya jika peserta vaksin lolos screening dan ternyata sedang covid (tidak tahu sedang terpapar karena OTG) apakah akan ada efek samping/fatal? Jawaban Dinkes ‘tidak ada’,” lanjutnya.
Para lansia yang telah melakukan vaksinasi diminta menunggu selama 30 menit untuk mengetahui apakah ada efek samping atau tidak. [*]