PDIP DKI Jakarta meminta Helena Lim yang dikenal ‘crazy rich Jakarta Utara’ untuk ditindak jika terbukti bukan tenaga kesehatan (nakes) tapi menerima vaksin COVID-19 duluan. Wakil Ketua Fraksi DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah mengatakan pemberian vaksin COVID-19 untuk saat ini masih diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
“Harus ditindak tegas secara aturan hukum yang berlaku ya, karena kan vaksin yang beredar sekarang ini diutamakan untuk nakes dulu, karena mereka yang paling depan untuk berjuang selama COVID,” ujar Ima kepada wartawan, Jumat (12/2/2021).
Ima meminta kepada Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk melakukan evaluasi. Dia menyebut Dinas Kesehatan DKI Jakarta kecolongan dengan adanya kasus Helena Lim.
“Perlu ada juga evaluasi dari Dinas Kesehatan DKI, kenapa bisa sampai orang di luar nakes bisa dapat vaksin, jadi kan kalau kayak gini bikin resah masyarakat. Jadi masyarakat merasa ada privilege, dibilangnya lagi ‘kok orang yang punya uang bisa duluan’,” ucapnya.
Selain itu, Ima juga menyebut Dinas Kesehatan DKI Jakarta tidak menerapkan prosedur terkait kelompok yang diprioritaskan dari Kementerian Kesehatan. Sebab Helena Lim diduga divaksin terlebih dahulu.
“Berarti kan sampai dengan saat ini prosedur dan juknisnya dari Kementerian Kesehatan ini kan tidak dijalankan dengan baik di DKI, kenapa sampai orang-orang yang bukan nakes ini ternyata ditelusuri juga bukan tenaga kesehatan, yang saya dapat info kalau nggak salah pemilik ya atau punya saham di klinik (apotek) tersebut. Cuma ini bukan alasan ya, kalau memang nakes harus divaksin duluan, kalau bukan, ya nanti,” katanya.
Sebelumnya, polisi telah melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Penyelidikan terkait vaksinasi Helena Lim ini kini diambil alih Polda Metro Jaya setelah sebelumnya diselidiki Polres Jakarta Barat.
“Untuk perkara vaksin yang menyangkut Helena Lim saat ini ditarik ke Polda penanganannya,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi saat dihubungi, Kamis (11/2). [Detik.com]