Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah meminta seluruh sanggar seni di Jakarta terlibat dalam program dan kegiatan yang dijalankan Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI.
Hal itu diungkapkan Ima usai menerima audiensi dengan sejumlah anggota Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Antar Lintas Sanggar (ALS) di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (10/3).
“Tokoh-tokoh Betawi menyampaikan aspirasi yang selama ini mereka tidak didengar. Seperti banyaknya kegiatan yang tidak sampai ke mereka,” ujar Ima.
Padahal, pelestarian Budaya Betawi menjadi salah satu program prioritas pasangan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno.
“Sanggar Betawi di Jakarta ini kan memang targetnya pak gubernur untuk melestarikan Budaya Betawi,” kata Ima.
Karena itu, ia meminta Dinas Kebudayaan melakukan komunikasi yang lebih intensif kepada seluruh sanggar di Jakarta.
“Kami mengajak Disbud agar mereka bisa terima aspirasi dan menjadikan program kerja dan kegiatan melibatkan mereka (seluruh sanggar-Red),” tutur Ima.
Sementara itu, Ketua Umum ALS Topan Iskandar mengungkapkan, selama ini banyak penggiat kebudayaan yang merupakan anggota Sanggar Betawi tidak mendapat informasi ataupun dilibatkan dalam program Pemprov.
“Kami teman-teman penggiat budaya ingin sampaikan agar ke depannya apa yang menjadi program Dinas Kebudayaan itu tersampaikan. Selama ini ada gap (jarak-Red),” kata Topan.
Ia mengakui, beberapa sanggar memang belum terdaftar di Dinas Kebudayaan. Hal itu dikarenakan sulit mengurus administrasi. Apalagi, beberapa sanggar beranggotakan Lansia (lanjut usia).
“Sementara teman-teman ini tidak mudah harus punya NIB, belum terdaftar di Dinas Kebudayaan. Makanya ke depan, ini PR kita semua bagaimana mereka (orang tua) bisa terdaftar di Disbud sehingga tertib administrasi,” ucap Topan.
Karena itu, harap dia, Dinas Kebudayaan mempermudah atau membantu administrasi dan memberikan pelatihan sehingga bisa ikut terlibat dalam pentas.
“Saya berharap ke depan ada pembinaan kepada teman-teman yang nantinya harus berkesinambungan dan berkelanjutan,” kata Topan.
Sedangkan Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kebudayaan Mochamad Miftahullah Tamary menyatakan, siap memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh sanggar terlibat dalam kegiatan milik Pemprov DKI.
“Dinas Kebudayaan punya spirit yang sama ingin memajukan kebudayaan yang ada di Jakarta. Semua harus mempunyai kesempatan yang sama,” kata Miftahullah.
Ia menegaskan, seluruh sanggar segera mendaftar ke Dinas Kebudayaan agar bisa dilatih dan ditingkatkan kualitasnya.
“Harus ikutin aturan yang ada, baik dari segi administrasi, bagaimana kualitas mereka,” tutur dia.
“Harus kita kurasi agar kita tahu grade-nya, dan standar mereka untuk mengikuti kegiatan yang mana saja,” pungkas Miftahullah. [dprd-dkijakartaprov.go.id]