Anggota DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah membongkar kelakuan orang-orang kaya di Jakarta yang dengan sengaja ingin menghindar agar tidak dikenakan pajak progresif kepemilikan kendaraan.
Dengan cara licik, banyak orang kaya yang mengorbankan anak buahnya untuk meminjam namanya guna menambah kepemilikan mobil.
Tentu saja si pemilik nama itu mengalami kerugian dan terpaksa tidak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah karena namanya tercatat sebagai warga yang dianggap mampu.
“Banyak ditemukan terkait warga tidak mampu tapi terdeteksi punya mobil taunya mobil punya bos nya (menghindari pajak progresif) dan akhirnya warga tdk mampu tersebut tertolak dari pengajuan bantuan sosial seperti KJP, solusinya hanya 1: diblokir,” tulis Ima di akun Twitter-nya.
Ima juga membagikan screenshot percakapan Ima dengan salah satu warga di Dapilnya yang suaminya menjadi korban dari atasannya, karena KTP milik suaminya dipakai bos-nya untuk menambah kendaraan.
“Banyak ditemukan warga tertolak Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) karena kepemilikan mobil. Seringkali bos-bos pakai KTP supir/karyawan untuk menghindari pajak progresif. Akhirnya supir/karyawan tersebut tidak bisa terdaftar sebagai peneriman bantuan sosial: salah satunya KJP,” tambah eks anak buah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tersebut.
Ima pun memberikan solusi agar data itu tidak disalahgunakan agar nantinya bisa tercatat sebagai warga penerima bantuan.
“Minta diblokir saja, atau bos suaminya menanggung biaya setara penerimaan KJP karena sampai kapanpun tidak akan dapat bantuan dari pemerintah kalau ada sangkutan mobil walaupun bukan mobil sendiri,’ tegasnya. [WartaEkonomi.co.id]