Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membanggakan empat sekolah berkonsep net zero carbon atau bangunan rendah emisi yang baru diresmikannya, DPRD DKI mempertanyakan nasib 223 gedung sekolah tak layak di ibu kota.
Diketahui, keempat sekolah berkonsep net zero carbon yang baru diresmikan Anies yakni SDN Duren Sawit 14, Jakarta Timur; SDN Grogol Selatan 09, Jakarta Selatan; SDN Ragunan 08 Pagi, 09 Pagi, 11 Petang, Jakarta Selatan; dan SMAN 96 Jakarta, Jakarta Barat.
Tak tanggung-tanggung, anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membangun empat sekolah konsep net zero carbon itu mencapai Rp126 Miliar.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Ima Mahdiah pun mengkritik langkah Anies yang membangun berkonsep net zero carbon.
Ima mengakui sekolah berkonsep net zero carbon, tapi sayangnya dia menilai bukan hal itu yang lebih dibutuhkan saat ini.
“Sekolah dasar di Jakarta yang baru diresmikan itu menarik, tapi bukan itu yang dibutuhkan,” kata Ima.
Ima pun menjelaskan bahwa di Jakarta ini ada sebanyak 233 sekolah yang gedungnya dinilai sudah tak layak dan perlu direhab total.
“Pada tahun 2020 ada 233 sekolah yang sudah harus direhab total.
233 sekolah ini yang diusulkan direhab total sudah diverifikasi oleh Dinas citata sehingga memang kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan harus segera direhab,” kata Ima.
Namun kenyataannya, ujar Ima, Pemprov DKI Jakarta malah memilih merehab sekolah sebanyak 4 gedung dengan konsep yang cenderung tidak krusial seperti net zero carbon.
“Jadi menurut saya, konsep bangunan net zero carbon ini hanya sebagai program kosmetik untuk menutupi kegagalan rehabilitasi total 233 sekolah di Jakarta yang sekali lagi luput menjadi program prioritas Anies Baswedan,” papar Ima…. [Tribunnews.com]